Sang surya yang tak pernah pudar
Ditiap tiap waktuku hanya doa dan harapan kata seorang wanita yang bernama Ana, ia adalah hidup bagaikan serpihan debu yang mudah diterpah angin lalu . Namun kekuatan hatinya bagaikan sang surya yang tak pernah pudar walaupun terhalang hujan badai ia tetap berjalan sesuai waktunya. Begitu pula dengan Ana .sejak ia kecil hidup dalam kesusahan,ia tinggal dengan ibu angkat, yang mana kekerasan dan pelecehan telah mendara daging pada dirinya, walaupun Ana tidak pernah tahu kapan akan berakhir kehidupan yang begitu kejam, Ana tetap tegar bahkan kelembutan hatinya ia selalu bergumam suatu hari apabila ia mampu mencari kehidupan sendiri diluar sana ia akan membalas ibu angkatnya yang sangat kejam itu. Kekejaman ibu angkatnya bukan lagi manusiawi,meskipun ia tinggal di rumah besar .namun Ana tidak pernah merasakan dipan yang empuk beralaskan kasur serta selimut yang menghangatkan istirahat malam, Ana tidur disebuah kandang sapi yang mana. Selain bahu khas kandang sapi juga ayam.namun termasu...