SENYUMAN YANG GERSANG

Andaikan kubisa menguba semua ini
Ku akan kembali kealam ketiadaan
Andai kumampu untuk menghilang akan
Tenggelam dari alam ini

Kini diriku hanyalah seperti batu karang
Yang jadi bahan terpaan ombak
Tiada yang peduli lagi atas diriku
Ku tepar kuterendam dan akhirnya aku pudar mendebu
Aku haus ditenga Samudra
Aku kering ditenga rerumpunan
Aku telah gersang senyumkupun padam.
       H/N

Liburan sekolah
Yeah begitulah hari hari yang dinantikan oleh kebanyakan pelajar karena disitulah waktu dimana seperti bebas dari kedisiplinan. Mereka bisa bermain main dengan banyak kawan bisa pergi bertamasyah dengan keluarga tercinta.

Namun tidak pada diriku ku harus tinggalkan semua itu aku pergi untuk mencari ketenangan demi mencukupi keperluanku.
Kini  aku benar benar seorang diri setelah bapakku sembuh dari sakit yang selama ini dideritanya akhirnya bapakpun beristri lagi, meskipun aku merinti memohon agar dibatalkan rencananya namun usahaku hanya sia sia,

Ibu tiriku ternyata kini benar benar seperti Di film yang berjudul ratapan anak tiri. Namun aku tak mau mengalah aku selalu membela diri akhirnya bapakpun mengusirku entah apa yang telah membuatnya begitu.  Aku pulang kerumah bibi lagi rasanya hatiku seperti dicabik cabik aku hampa aku dalam nestapa.

Aku mencoba pergi kedaerah pantai pulau sempu didaeraah Jawa Timur kabupaten malang
Selama liburan sekolah aku berusaha mencari kerjaan disana namun banyak yang tidak menerima disederetan Orang Kaya mereka menginginkan minimal satu bulan akhirnya
Aku pun hanya diam di pantai Sendang biru itu tepian pulau itu. Tak lama kemudian seseorang menghampiriku
Ia bertanya sedang apa kamu disini wajah itu sayu penuh dengan rasa penasaran
Apakah sedang menunggu seseorang kamu disini tanyanya"
Aku hanya menggelengkan kepala, beberapa menit kemudian dia "memperkenalkan dirinya,  namaku Agus Efendi
Aku berasal dari Jember panggil saja agus", dia mengajakku ketempat kosnya dia tinggal bersama teman temannya saja
Kemuadian mereka mengajakku pergi kesebuah tempat tepian laut yang disebut tanjangan disana aku dan teman teman agus mencari ikan juga Jenis scallop dan disitu juga aku berlari lari bermain pasir mencari keong, hasil tangkapan ikan serta keong dll tadi sebagian dimasak dan sebagian pula dijual ternyata harganya jauh lebih mahal, akusangat senang bahkan seperti belum pernah kualami.

Hari Hari libur sekolah kini hampir habis waktunya akupun beranjak berkemas tas rangselku yang lusuh
Lalu Agus menyapaku jikalau boleh tahu siapa namamu beberapa hari kita bersama bahkan banyak aktivitas yang telah kita lalui bersama begitu menyenangkan, sahutku" panggil saja  anjal namaku anjalia"
Namamu bagus, aku tersenyum
Jika sekiranya ada waktu dan kesempatan lagi mungkinkah kamu akan datang kemari kita mencari ikan lagi. Sambil mengerjitkan dahinya, aku lihat nanti ada waktu tidak,
Jawabku penuh dengan rasa keingin kembalian mengulangi rasa bahagia itu, begitu memilukan sungguh seperti aku bukan anjal yang biasanya hanya meneteskan air mata
Bukan anjal yang selalu sedih senyum kegersangan bukan itu semua, 

Hi,  agus seraya membuatku kaget dalam lamunan itu
O, oh iya  aku dengan nada gugup, uda siapkah? Kalau sudah yuk saya antar naik angkot ntar tidak perlu bayar tarifnya.
Aku senyum dan mengangguk sembari berangkat menuju gang keluar jalan raya,

Sesampainya aku tiba dirumah kini rasa takut dan cemas kembali memilukan jiwaku yang merana. Aku berusaha masuk rumah tanpa ada yang melihatku, Dan akhirnya aku ganti pakaian terus ku bereskan ruangan ruangan yang berserakan.
Aku menyiapkan peralatan sekolah untuk besok dan aku istirahat,aku berbaring sambil membayangkan kenangan itu disitu aku ingin bebas aku ingin pergi dari rumah itu tidak ingin kembali.

Aku berharap pasti ada jalan, Aku yakin Diamana ada kemauan pasti ada jalan.
***

Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca tetap ikuti terus kisah selanjutya..
Salam damai**


Comments

Popular posts from this blog

KEPUTUSASAAN

KISA NYATA..MERINDUKAN SANG IBU