Sang surya yang tak pernah pudar
Ditiap tiap waktuku hanya doa dan harapan kata seorang wanita yang bernama Ana, ia adalah hidup bagaikan serpihan debu yang mudah diterpah angin lalu .
Namun kekuatan hatinya bagaikan sang surya yang tak pernah pudar walaupun terhalang hujan badai ia tetap berjalan sesuai waktunya. Begitu pula dengan Ana .sejak ia kecil hidup dalam kesusahan,ia tinggal dengan ibu angkat, yang mana kekerasan dan pelecehan telah mendara daging pada dirinya, walaupun Ana tidak pernah tahu kapan akan berakhir kehidupan yang begitu kejam, Ana tetap tegar bahkan kelembutan hatinya ia selalu bergumam suatu hari apabila ia mampu mencari kehidupan sendiri diluar sana ia akan membalas ibu angkatnya yang sangat kejam itu.
Kekejaman ibu angkatnya bukan lagi manusiawi,meskipun ia tinggal di rumah besar .namun Ana tidak pernah merasakan dipan yang empuk beralaskan kasur serta selimut yang menghangatkan istirahat malam, Ana tidur disebuah kandang sapi yang mana. Selain bahu khas kandang sapi juga ayam.namun termasuk kedinginan dan kebasahan ketika hujan mengguyur atap yang mana banyak genteng dan atap yang bocor.
Dalam hati Ana selalu tersenyum dan bersyukur "ya Allah tuhan semesta alam .ini hidupku dan englau lebih tahu apa yang aku rasakan,bagaimanapun mereka-telah menolongku memberi tempat tinggal juga termasuk memberiku makan"
Setiap hari Ana terfosirkan dengan pekerjaan yang belum selayaknya dikerjakan oleh anak seusianya namun dengan berusaha keras ana terus mencoba menyelesaikan pekerjaan yang telah diaperintahkan oleh ibu angkatnya.
Setelah Ana beranjak dewasa ia mulai mencari pekerjaan dikota, dan hasil yang ia dapatkan semua diberikan untuk ibu angkatnya,namun ibu angkatnya tidak pernah bertrimakasih bahkan malah hardikan dan caci maki yang ia dapatkan karna di anggap uang pemberian ana hanya sedikit.
Hari telah berganti bulan bulanpun berganti tahunpun berlalu,Ana pun mulai menabung untuk dirinya sendiri namun nasib berkata lain, ketika ana pulang kerumah ibu angkatnya Ana begitu dibukakan pintu lalu diusir dan dihardik, karena selama ini tidak pernah kirim uang dan tiba tibah pulang hanya memberi uang sedikit, malam itu juga tepat jam 2:00 am Ana harus pergi, ia hanya bisa berjalan tanpah arah hingga sang surya mulai tiba di ufuk timur, ia tersenyum dan bersyukur bahwa Tuhan masih tetap bersamanya Gumamnya.
Ana pergi mencari kos kosan di perkotaan ketika ia dapatkan. Ia muncul ide untuk pasang iklan diri, hampir satu minggu ia tidak tidur dia yakin ada yang akan membutuhkan dirinya, ia yakin ada yang tertarik dengan biodata yang diiklankannya,
Ia selalu tersenyum dalam memejamkan matanya
Seolah ia berbicara dengan TUHANNYA.
Namun ia mulai kembali selayaknya sang surya. Telah dilewati malay dan siang tanpa ia istirahat tidur namun tak seorangpun memberi email retardants ia tersenyum sedih " kembali berdoa dengan doa yang sering ia panjatkan" Ya Allah engkau tuhan semesta alam.dan Engkau lebih tahu perasaanku dan keadaanku" ia panjatkan dari lubuk hatinya yang paling dalam dan berlinangan air mata membasahi pipi.
Kemudian Ana tertidur pulas sangat lelap mungkin Karen sudah terlalu lelah.
Keesokan harinya sang surya memerah diufuk timur tepat jam 5 pagi warna yang begitu indah langit seolah memberi isyarat kabar gembira, Ana tersenyum bahagia seola lupa dengan yang menimpah dirinya, lalu ia beranjak sujud disajadah dan ia pasrahkan hidupnya pada sang pencipta.Begitu Ana melihat uang yang ada dalam tabungannya telah menipis ia sarapan hanya dengan air putih. Lalu teringat dengan Klan iklan yang iya publikasikan. Alangkah kaget dan riangnya begitu membuka id hotmail nya dengan tiba tiba ada yang menelphon via video call .
Dan menginterviewnya, dan saat itu juga dia dijemput lalu diantar ketempat training Ana ditrima kerja di Hotel sentosa Singapore dengan posisi sebagai receptionist tentu dengan gaji yang tidak dia bayangkan.
Setelah Ana bekerja ia berusaha menghubungi ibu angkatnya.dan ternyata setelah mengusir Ana saat itu, ibu angkatnya terjatuh dan tidak bisa jalan lagi dia hanya bisa berbaring di ranjang dan pelayanan anak anaknya yang sangat kasar. Bahkan kadang dibiarkan begitu saja tanpa seorangpun yang menjenguk.
Mendengar hal itu Ana merasa sedih ia bergumam" bagaimanapun dia pernah menolongku "
Akhirnya Ana memberikan surat undur diri .yang diberikan langsung kepada direktur utama. Anapun pulang dan dengan kebaikan directurnya Ana dikasih pesangon kurang lebih Rp 40 juta . Ana sempat kaget akan hal itu karena ia bekerjapun belum ada satu tahun.
Sesampainya di rumah ibu angkatnya
Ia disambut dengan lemah lembut .dan Ana membawanya keep rumah sakit untuk penyembuhannya serta menberi fasilitas dirumah .dari kursi roda hingga tongkat untuk berlatih jalan . Meskipun anak anaknya juga jahat penipu .Ana tidak banyak bicara seola ia hanya dilihat oleh yang memberi hidup.
Setelah ibu angkatnya mulai bisa berjalan seperti semula. Ia pun mulai bekerja lagi. Hingga algebra dia punya rumah sendiri dan kini Ana bisa istirahat dan tinggal dirumahnya tanpa ada yang mengusik.
Sungguh kekuatan iman dan kekuatan doa seorang yang benar benar menghambah bahwa tuhan memberi ujian tidak akan Rodrigo kemampuan hambahnya.
Seorang Ana patut kita jadikan pelajaran .bahwa dalam segala hal Harus berusaha semaksimal mungkin baru kita serahkan pada yang mengatur kehidupan alam semesta ini .
SALAM
semoga bermanfaat .😃😃😃😃
Comments
Post a Comment